JEJARING
SOSIAL DAN
PENGARUHNYA BAGI KELUARGA
KRISTEN
DALAM JEMAAT GKI IMANUEL MALAWILI AIMAS
KLASIS SORONG
Revisi Tugas
Pada Mata Kuliah : MULTIMEDIA
Dosen Pengampu : Drs.Wimmie Handiwidjojo, MIT
Oleh : Evelina Ulimpa
Nim : 51120014
Semester : IV/2012-2013
PROGRAM PASCASARJANA
PROFESIONAL
MASGISTER
OF
MINISTRY
FAKULTAS THEOLOGIA
UNIVERSITAS
KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA
Kata Pengantar
Patutlah
penulis panjatkan puji syukur kepada Allah yang telah membimbing penulis dalam perkuliahan Program
Pascasarjana Profesional Magister
Of Ministri. Kerjasama Sinode GKI Di Tanah Papua dengan Universitas Kristen
Duta Wacana Yogyakarta.
Penulis mengalami
perubahan, ketika dibimbing oleh
para dosen sejak semester I sampai pada semester IV ini. Setiap
mata kuliah yang diberikan para dosen memiliki
nilai tersendiri bagi penulis, yakni belajar
dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, hal yang
terpendam merupakan mutiara indah yang terus digali akhirnya menemukan kiat-kiat guna pengembangan pelayanan dalam jemaat.
Nilai bukan tujuan utama tetapi perubahan dari sebuah
pengetahuan yang diperoleh itu lebih besar harganya. Tidak ada arti atas nilai yang diperoleh dari sebuah spekulasi.
Sebab sejauh yang penulis pahami bahwa
belajar di M.Min adalah belajar
mengolah fenomena yang didapati
dari lapangan/jemaat dan bukan
menspekulasi data yang sebenarnya bukan
data lapangan. Saat paper ini
diprosentasikan, penulis menampilkan apa yang penulis tahu dari
kehidupan jemaat tentang manfaat multimedia. Setelah diteliti kembali sebagai bahan revisi, maka
ada banyak hal yang didapati dari jejaringan sosial dalam persekutuan
bergereja. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis menyapa dengan hormat bapak Drs. Wimmie Handwidjojo, MIT yang telah memberi motivasi
sehingg penulis terus
belajar mengenal dunia internet
dengan berbagai pengaruhnya
secara positif dan negative, dengan
sebuah penelitian yang dilakukan dalam
jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas Klasis Sorong.
Masa
kita ini adalah zaman informasi,
sehingga tidak ada alasan untuk masuk
dalam dunia persaingan global yang membutuhkan kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan khusus dalam pengembangan multimedia.
Akhir kata, kiranya Tuhan Yesus Guru Agung yang setia itu
menambah-nambahkan hikmat kepada kita semua. Dan memberkati para dosen teristimewa bapak
Drs. Wimmie Handwidjojo, MIT, yang telah membagi ilmu berharga
ini bagi penulis dan teman-teman M.Min Papua seangkatan.
Peneliti
Evelina
Ulimpa
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA
PENGATAR ……………..………………………………. i
DAFTAR ISI ……..…………………………………………… ii
BAB.
I. PENDAHULUAN ………………………………… 1
1.1.
Latar
Belakang Masalah …………………… 1
1.2. Rumusan Masalah ………………………… 2
1.3. Tujuan Penelitian …………………………. 2
1.4. Sistematika Penulisan …..…………………. 2
BAB. II. KARAKTERISTIK JEMAAT GKI
IMANUEL
MALAWILI
AIMAS…………………………………...... 3
2.1. Sejarah Singkat GKI Di Tanah Papua ………. 3
2.2. Mengenal Jemaat GKI ImanuelMalawili Aimas .
2.2.1.
Kondisi Jemaat…………………………. 3
2.2.2.
Karakter Jemaat………………………… 5
2.3. Bagaimana Pengaruh
Teknologi TI dalam
Jemaat GKI Imanuel
Malawili Aimas………… 6
BAB. III. TEKNOLOGI
INFORMASI DAN PENGARUHNYA.........
7
3.1. Perkembangan
Teknologi Informasi dan internet..... 7
3.2. Perspektif Jejaringan Sosial …………………........... 8
3.3. Jenis-jenis
Jejaringan Sosial …………………............ 9
3.4. Manfaat
Jejaringan Sosial ……………………........... 10
4.4. Dampak
Positif dan Negatif Jejaringan Sosial …..…. 10
BAB. IV. HASIL PENELITIAN …………………………………........ 12
4.1. Data Hasil Survei dan Pengolahannya …………..... 12
4.2. Analisa Hasil Survei ………………………………... 15
BAB. V. KESIMPULAN
& SARAN USUSL …………………….... 16
5.1. Kesimpulan ……………………………………….... 16
5.2. Saran-usul …………………………………………... 16
Daftar
Pustaka ……………………………………………………………... 17
Lampiran
Angket………………………………………………………….... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang Masalah.
Saat ini kita memasuki abad dunia tanpa tapal batas. Kita merasakan bahwa dunia menjadi
semakin sempit dan transparan.
Suatu peristiwa yang terjadi di
satu belahan dunia akan dengan cepat diketahui dari Koran, radio,televisi, telephone,
internet, E-mail dan lain sebagainya.
Inilah teknologi komunikasi yang
merupakan media informasi bagi manusia.
Dapatkah kita menolak
kehadiran informasi melalui
alat dan
media teknologi tersebut ? Atau apakah kita mempunyai kekuatan untuk menolaknya ? Bukankah
dengan media komunikaksi
merupakan kebutuhan yang
hakiki dari setiap orang ?
Indonesia walaupun masih dianggap sebagai
Negara yang sedang berkembang, namun perkembangan media komunikasi jejaring
sosial sudah menyentuh sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak ketinggalan
Papua, khusus-nya di kota dan kabupaten
Sorong. Begitu banyak sarana
komunikasi yang dihadapi setiap hari, antara lain : (1).Radio,
televisi, telephone dan hand-phone ada di perkotaan bahkan sudah
masuk ke desa-desa, dimiliki oleh keluarga-keluarga. (2).wartel dan
warnet sudah semakin mudah ditemukan di
pinggir-pinggir jalan. (3).perkembangan
jaringan komunikasi,
internet dan sumber-sumber
berita atau informasi, websites, merupakan sarana-sarana
komunikasi masa yang
semakin luas, semakin cepat, dan menjangkau semakin banyak orang. (4). film sudah menjadi konsumsi
masyarakat, (5).Koran sudah menjadi sarapan pagi bagi banyak orang.
Semua media
komunikasi di atas membuktikan bahwa
kita telah berada dalam arus globalisasi. Dengan media-media tersebut dapat
mengendarai kita untuk mengarungi
arus globalisasi ini. Media akan mengantar keluarga-keluarga kita keluar
dari rumah dan berjalan-jalan ke kebudayaan lain. Anak-anak kita dibawa ke dunia yang tidak realistik. Suatu
ketika anak-anak kita lebih pandai dari
orang tua dalam menggunakan alat-alat
seperti ini. Orang tua hanya menonton, sebagai pengikut dan tidak lagi membimbing atau mengarahkan anak. Kesemuanya ini membawa
angin segar, tetapi juga membawa perubahan yang mungkin saja tidak diinginkan. Kemajuan IPTEK yang
begitu kuat pengaruhnya dapat merubah perspektif atau sikap, pikiran dan perilaku manusia zaman
ini. Itulah sebabnya untuk menguasai bidang tersebut perlu dilakukan hal-hal seperti
berikut :
1.
Menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.
Menguasai informasi dalam berbagai bidang, mengolah
dan memahami pesan-pesan dalam informasi tersebut, kemudian menarik kesimpulan
dan menyelekksinya untuk digunakan dalam
kehidupan.
3.
Memanfaatkan pertemuan ilmiah, seperti seminar,
diskusi, dan sebagainya untuk memahami
informasi tersebut.
1
1.2.
Rumusan
Masalah.
Berdasarkan latar
belakang masalah seperti di atas, maka
perumusan masalah yang dibuat adalah Jejaring Sosial dan pengaruhnya bagi keluarga kristen dalam
jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas Klasis Sorong.
1.3.
Tujuan
Penelitian.
1. Penelitian
ini diharapkan dapat menjelaskan akan
pentingnya berjejaring sosial dan
pengaruhnya bagi keluarga
Kristen dalam jemaat GKI Imanuel
Malawili Aimas.
2. Dapat
menjelaskan pentingnya multimedia
dalam pelayanan bergereja atau berjemaat
1.4.
Sistematika
Penulisan.
Penulis melengkapi
paper ini dengan
sistematika penulisan sebagai
berikut :
Bab. Bab I :
Berisis Pendahuluan, terdiri
dari: Latar Belakang Masalah, Rumusan
masalah,Tujuan Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Bab. II : Menjelaskan tentang Karakteristik GKI Di
Tanah Papua dan Jemaat, yang
terdiri dari : Sejarah
singkat GKI Di Tanah Papua, Mengenal Gereja
GKI Imanuel Malawili Aimas, Kondisi
Jemaat, Karakter Jemaat, Potret Jemaat.
Bab. III : Menjelaskan tentang Teknologi Informasi dan
Pengaruhnya. Terdiri dari :
Perkembangan
teknologi informamsi dan internet, penjelasan tentang apa itu jejaring sosial, jenis-jenis jejaring
sosial – fitur-fiturnya, manfaat jejaring sosial, dan dampak
positif-negatif jejaring sosial.
Bab.IV : Hasil
Penelitian terdiri dari :Paparan data
hasil Survei dan pengolahan -
nya, dan Analisa
terhadap hasil survei.
Bab. V : Penutup,
terdiri dari : Kesimpulan dan Saran-usul.
2
BAB II
KARAKTERISTIK GEREJA
DAN JEMAAT GKI
IMANUEL
MALAWILI AIMAS
2.1. Sejarah Singkat GKI DI
Tanah Papua
Gereja Kristen
Injili Di Tanah
Papua adalah hasil dari pekerjaan Misi
gereja Hervomd Belanda. Yang
diawali 5 Februari
1855 di Mansinam
Manukwari oleh dua
penginjil dari Misi
Gossner yakni Johan Gotlob Geissler dan Charl Ottow yang disebut sebagai
rasul Papua.
Sejarah gereja
Di Tanah Papua
mencatat bahwa Pekabaran
Injil Di Tanah
Papua berjalan dalam
pergumulan panjang, dalam
tantangan adat-istiadat,
kebudayaan dan agama
suku yang telah
berurat akar. Sesudah 10 tahun,
yakni pada tahun
1865 barulah seorang wanita Papua
di baptis dan diberi
nama Sara. Setelah bertahun-tahun diasuh
dan dipelihara oleh keluarga
penginjil. Kemudian sampai
pada tahun 1911
(46 thn), banyak orang
Papua memberikan diri
dibaptis dan menjadi
pengikut Kristus.
Injil
Kristus semakin bergerak
dari Barat ke
Timur menyelamatkan Tanah
Papua. Dan pada
tanggal 27 Oktober
1927 barulah injil
didaratkan di tanah Malamoi
Sorong oleh Bapak
Baltzazar Wold Wagunu,
seorang penginjil yang
berasal dari Sangie
Talaut.
Injil itu terus bergerak di
dataran tanah Papua
selama 101 tahun
oleh gereja zending,
sampai zending membentuk
sebuah organisasi gereja
di Tanah Papua
yang diberikan nama
GEREJA KRISTEN INJILI
DI TANAH PAPUA.
Disingkat GKI DiTanah
Papua, yang dicetus
pada tanggal 26
Oktober 1956 menjadi
gereja yang berdiri
sendiri dan mandiri. Dengan
jumlah Klasis sebanyak 45 Klasis
dan 2100
lebih jemaat yang tersebar didataran
Tanah Papua (di perkotaan, pedesaan,
pelosok pedalaman, dipesisir pantai, dipegunungan dan lingkungan-lingkungan
transmigran).
2.2. Mengenal Jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas
2.2.1.
Berdirinya Jemaat.
GKI
dalam upayanya menumbuhkan
jemaat-jemaat diatas tanah
Papua, hingga dibentuk
pula jemaat-jemaat di lingkungan
Transmigran yang berasal
dari pulau jawa.
Salah satu diantaranya
Jemaat GKI Imanuel
Malawili Aimas Klasis
Sorong, yang berdiri
pada tanggal 27
Juli 1982.
Mulanya
jemaat GKI Imanuel
Malawili terdiri dari 7
kepala keluarga sebagai
jemaat mula-mula yang
didominasi oleh suku
Jawa, namun kini
telah menjadi jemaat
yang dinamis dan
heterogen dengan jumlah
kepala keluarga 215 KK,
dan jumlah jiwa 898
orang.
3
2.2.2.
Kondisi Jemaat.
Jemaat GKI Imanuel
Malawili Aimas terdiri dari
empat wyk (Rayon) pelayanan.
Menurut statistik jemaat awal
tahun 2013, maka angka
215 KK dibagi dalam wyk masing-masing sebagai berikut :
a). Angkah 215 KK
menurut keadaan
pelayanan jemaat/gereja.
No
Wyk KK Jiwa
Baptisan Sidi Nikah Yatim/
Jand Lansia Cerai
S B
S
B S B piatu
duda mati
hidup
01. I 58 248 241 7 111 20 57 1 3 1
4 1 2
02.
II 53 234 228 6 108 9 53 - 3 3
11 6
2
03.
III 56 246
238 8 132
12 52 4
- 6
7 4
-
04. IV 48 183
178 5 98
8 48
- 7 2
9 2 1
Keterangan : Angkah pemenuhan
jumlah jiwa ada pada angkah
Baptisan
b). Angka 898
Jiwa (anggota jemaat) menurut unsur & Strata Pendidikan.
No Unsur/
Jumlah Strata Pendidikan Terakhir
Golongan STK SD
SLTP SLTA
Diplm Sarjana
B.Hrf
Persekutuan Kaum 213
- 24
69 105
5 9 1
01.
Bapak
(PKB
02. Persekutuan
Wanita (PW) 225 - 10 74
108 12 8
3
Persektuan
03.
Anggota Muda 129 - - 7
97 9 16
-
(PAM)
04.
Persekutuan
Anak & Remaja 210 43 71 64
32 - - -
05.
Lansia 69
- 14 26
25 - - 4
Keterangan : Angkah
no 4 bila ditambahkan usia 0 s/d 3 thn ( usia belum sekolah),
berjumlah 52 anak maka angkahnya akan menjadi
262 anak.
4
c). Angkah 215 KK dalam wyk
menurut Pekerjaan
Jenis
Pekerjaan
No Wyk KK CPNS PNS TNI/ Swasta Wira- Purna-
Tdk ket
POLRI usaha bakti
Bkrj
01.
I 58 5 35 10 45 60 5 20
02.
II 53
2 15 2 47 43 2 23
03.
III
56 7 27 8
43 73 3 31
04. IV 48
4 11 5
37 67 1 27
Empat Wyk (rayon) ini dilayani oleh 26
anggota majelis jemaat, dan 5 orang tenaga relawan yang terdiri dari:
1 orang Pendeta
1 orang
Guru Jemaat
1 orang
tenaga vicaris
12 orang
Penatua
12 orang
Syamas
Tenaga
relawan : 3 orang Kostor, 1 orang pemain orgen, 1 orang tenaga oprator computer.
Jemaat GKI
Imanuel Malawili terletak
dipusat keramaian Kota
Kabupaten Sorong. Selain
itu, Jemaat ini berada tidak
jauh dari beberapa
perusahan besar yang di
kelolah oleh Negara,
diantaranya; PT. Export Kayu
Lapis, Petro Cina
Tambang Minyak dan
Gas (MIGAS ) dan
beberapa perusahan swasta
lainnya yang bertujuan
membangun sekaligus menyiapkan
lapangan kerja bagi
masyarakat sekitarnya.
2.2.3.
Karakter
Jemaat.
Jemaat
GKI Imanuel Malawili dalam kemajemukannya,
adalah jemaat yang membuka
diri, siap menerima segala
perubahan perkembangan zaman
ini dalam sebuah proses belajar, sebagai upaya
mempertahankan Koinonia jemaat. Sekalipun
jemaat berada ditengah
pusat kota kabupaten tetapi tidak mengambil
bagian dalam pengaruh kota. Berusaha menggapai sebuah perubahan tanpa desakan
luar.
Dengan demikian karakter jemaat seperti di
atas juga sebagai langkah mewujudkan
visi jemaat “Terwujudnya tanda-tanda Kerajaan
Allah didalam sumber Daya
gereja yang berkualitas,
mandiri dan sejahtera
dalam jemaat GKI
Imanuel Malawili”
MISI
: - Meningkatkan Kwalitas Rohani
Pelayan dan Warga Jemaat.
-
Meningkatkan Kemandirian Pelayan
dan Warga Jemaat.
-
Meningkatkan Kesejahteraan Pelayan
dan Warga Jemaat.
5
2.3. Bagaimana
Pengaruh Teknologi Informsi dalam Jemaat.
Jejaring
sosial merupakan kebutuhan banyak orang
sekarang. Siapapun juga dia sementara
berada dalam system TI ini. Pengaruh
system TI dirasakan pula oleh warga jemaat GKI Imanuel Malawili
Aimas.
Nampak
persaingan terjadi dalam
jemaat, setiap orang tidak mau
ketinggalan untuk memiliki
berbagai jenis media
komunikasi. Seperti Radio, Televisi, Telephone celular/Handphone, Telephone Rumah, Komputer/Laptop. Sekalipun harga pasarannya berfariasi, tak perduli
pula dampaknya, tetapi yang
menjadi tujuan utama adalah sebagai pemenuhan
kebutuhan berjejaring sosial ditengah persaingan yang tinggi. Pengaruhnya
dapat ditemukan dalam kehidupan
keluarga, dan persekutuan bergereja.
Ketika media komunikasi dikenal oleh keluarga-keluarga maka hubungan
verbal (verbatim) keluarga mengalami
pergeseran. Masing-masing anggota keluarga asyik berakses internet dan
lupa akan tanggung-jawabnya. Orang tua
tidak memberi perhatian kepada anak, anak tidak bersikap santun kepada orang tua, istri
kurang memberi pelayanan yang baik
kepada suami, sebaliknya suami tidak memberi
perhatian kepada istri, persekutuan
keluarga menjadi renggang.
Pengaruh TI
sangat merusak tatanan
kehidupan keluarga Kristen dalam jemaat.
Keadaan
di atas ini mempengaruhi pula persekutuan berjemaat. Jam-jam ibadah diabaikan, ketertiban ibadahpun tidak dijaga
bersama, melainkan handphone dijadikan
teman SMS, ber-facebook, dan bermain games saat ibadah berlangsung.
Sejak akhir tahun 2012, jemaat GKI
Imanuel Malawili Aimas menggunaan computer/laptop pada
beberapa event penting dalam jemaat, seperti : Pelaksanaan sidang Jemaat, Pelaksanaan ibadah jemaat. Akibatnya jemaat
menjadi keterbergantungann. Khususnya saat ibadah minggu digereja, ada jemaat yang tidak membawa lengkap atribut ibadah seperti
nyanyian Rohani/Kidung Jemaat karena berharap
akan disediakankan lewat layar infokus.
Situasi
di atas menggambarkan tentang pengaruh Teknologi Informasi di tengah-tengah kehidupan jemaat GKI Imanuel
Malawili Aimas.
6
BAB III
TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGARUHNYA.
3.1.
Perkembangan
Teknologi Informasi dan Internet.
Marshall McLuhan seorang yang hidup pada masa belum
berkembangnya computer, namun dalam tulisannya “Understanding Media” pada tahun 1964,telah
membuat ramalan bahwa masa depan selalu men-janjikan
kebaruan-kebaruan yang mengagungkan.Namun,sejak kapankah ke-mungkinan yang tak terbatas dari kemajuan manusia
itu mulai diantisipasi ? Sebelum
Gutenberg menerapkan kemajuan mesin cetak untuk tulis-menulis, kebiasan tulis
menulis sudah berkembang lebih jauh sebelum abad Masehi. Akan tetapi, pada waktu
itu, tulis menulis merupakan pekerjaan tangan saja dan hasilnya disebut tulisan
tangan (manuskrip). Sebelumnya, komunikasi lisan mendominasi kehidupan
bersama dan tulis menulis hanyalah
bagian kecil dari budaya yang dikuasai oleh segelintir orang terpelajar terutama
para rahib (clerus). Dalam budaya lisan,
seluruh tubuh berperan dalam tindak komunikasi. Mulut mengeluarkan suara yang
diwarnai emosi tertentu. Wajah dan tangan ikut berbicara untuk menekankan apa
yang mau dikatakannya. Retorika sebagai kemampuan untuk menyatakan diri dan mengungkapkan persoalan melalui
bahasa lisan menjadi amat penting, terutama untuk mempengaruhi masa.1
Dengan berkembangnya mesin cetak, kebudayaan lisan
digeser oleh kebudayaan tulisan. Kebudayaan tulisan menggiring orang untuk
mencapai pemikiran universal yang sama untuk semua.
Kemudian diciptakannya pesawat telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun1876, ini membawa perubahan besar
terhadap teknologi komunikasi.2 Penemuan lain seperti
phonograp (1877), gambar bergerak (1884), Radio (1920), TV (1924), transistor
(1948), video (1956), satelit (1957). Dan lebih diperkuat lagi
dengan berkembangnya teknologi
komputer yang diciptakan oleh Atanasoff dan Clifford Berry pada tahun 1939.3 Kedua teknologi tersebut secara bersinergi memberikan
iktikad yang kuat bagi
perkembangan teknologi komunikasi modern.
Dengan
adanya teknologi telephone ini
tidak lagi mengenal batas administrasi Negara. Telephone mempunyai
jangkauan yang sangat jauh dan luas, namun demikian manusia tidak puas, selalu merasakan adanya kekurangan,
bagaimana kalau orang yang ditelepon
tidak ada di tempat ?
-------------------
1
Iswarahadi, “Beriman Dengan Bermedia Antologi Komunikaksi”(Yogyakarta:
Kanisius,2003) hlm.17
2 Ester Yambeyapdi.
“Perspektif Global”. Diktat. Lab.
Program Studi Pendidikan Sejarah.FKIP. Uncen.
Jayapura2010. hl. 42
3 Ibid. hl. 42
7
bukankah komunikasi itu akan terhenti sampai di situ ?
Oleh karena itu para
ilmuwan terus berpikir, maka
muncullah teknologi untuk mensinergikan telepon dan computer, sehingga ada e-mail (surat
elektronik), telepon genggam dan internet yang dapat mengatasi kekurangan teknologi telepon seperti yang dijelaskan di
atas. Dengan kemajuan teknologi ini pula, sekarang orang dapat
berkomunikasi dengan cepat
dimanapun mereka berada melalui
handphone, internet, dan media komunikasi lainnya.
Inilah masa globalisasi.
Emil Salim
(1989), membagi gelombang globalisasi
dalam empat bidang kekuatan yang paling menonjol. Satu diantaranya adalah
perkembangan IPTEK.4 Emil berkata
bahwa kekuatan pertama yang
membuat dunia menjadi transparan dan sempit adalah gelombang perkembangan IPTEK yang amat tinggi. Kekuatan
ini nampak dalam perkembangan baru
di dalam
penggunaan teknologi
computer dan internet,
sebagai media menghimpun
informasi dunia dengan rinci
tentang segala hal.
3.2.
Pengertian Jejaring Sosial ?
Jejaring
sosial terdiri dari dua kata yang
memiliki arti penting sebagai berikut :
· Jejaring (Web): Seperti halnya jaring
laba-laba atau net badminton, tiap
simpul akan terhubung secara langsung atau tidak langsung ke simpul lain dalam
jaring.5
· Sosial : Sebuah tindakan orang banyak,disebut
sebagai masyarakat yang saling membutuhkan satu dengan lain. Hakikatnya adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya cenderung untuk berkomunikasi,
berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya.6
Secara
sederhana, pengertian jejaring sosial adalah Masyarakat pendukung suatu
kebudayaan yang memiliki symbol-simbol bunyi dan intonasi serta isyarat yang
digunakan untuk menyampaikan sesuatu maksud kepada seseorang atau khalayak untuk dipahami dan
dilaksanakan. Ada percakapan, tulisan
maupun seni. Ada kata-kata untuk umum, dari hati ke hati, anak-anak, teman
sebaya, orang tua dan tamu, dan sebagainya.7
Pengertiannya
dalam konteks sekarang : Jejaring sosial
adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul ( yang umumnya
adalah individu atau organisasi ) yang diikat dengan satu atau lebih tipe
relasi spesefik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan dan lain-lainnya.8
------------------------------
4
Ibid. hl. 46
5 Infomedia Akademik”BASIC
INTERNET”, Aku Cinta Internet Indonesia
6 Tumanggor et al, ILMU SOSIAL
DAN BUDAYA DASAR,(Jakarta:Kencana 2010) hl.41
7 Ibid. hl. 24
8 Fernando Tambunan Face Book
Salahkah.suatu tinjauan etika Kristen, Artikel diambil dari internet,
8
3.3.
Jenis-jenis
Jejaring Sosial
Jenis – jenis jejaring sosial yang cukup populer di dunia saat ini adalah :






1. Facebook ; adalah sebuah layanan jejaring sosial dan situs web yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook. Sarana sosial yang menghubungkan orang-orang dengan teman dan rekan lainnya yang bekerja dan hidup disekiar. Orang di Facebook rata-rata menemukan 20 teman dan kerabat dengan pencari teman facebook. Dan memungkinkan setiap orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini. Sejak September 2012, lebih dari satu miliar pengguna aktif Facebook, dan separuhnya menggunakan telepon genggam. Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".
2. Twitter; adalah sebuah situs web yang penggunaannya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut tweets/kicauan. Pengiriman pesan dapat dibatasi pada teman-teman, tetapi bisa secara umum diluar dari daftar teman-teman.Teks tulisan mencapai hingga 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna.
3. Myspace ; adalah sebuah situs jejaring sosial yang paling populer di Amerika Serikat pada tahun 2006. MySpace mempekerjakan 1000 karyawan pada bulan Juni 2009.
4. Flickr; adalah situs web yang popular untuk berbagi foto pribadi. layanan ini dimanfaatkan oleh banyak blogger sebagai tempat penyimpanan foto.
5. Yahoo; adalah jejaring sosial berdasarkan lokasi yang ditujukan untuk kota-kota di Indonesia. Jejaring sosial ini menggunakan metode berbasis lokasi.
6.
Friendster
; adalah situs jejaring
sosial pertama di internet. Situs
web ini dulunya digunakan untuk berkencan dan mencari tahu tentang acara baru,
band, dan hobi. Pengguna dapat berbagi video, foto, pesan dan komentar dengan
anggota lain melalui profil dan jaringan mereka. layanan ini juga memungkinkan
pengguna berkomunikasi dengan anggota lain, serta berbagi konten dan media
daring dengan anggota tersebut.
9
7. LinkedIn, Xing dan Ecademy; adalah situs web yang secara umum digunakan oleh pengguna yang
berbisnis dan urusan – urusan yang bersifat professional. Jaringan ini mengajak
pengguna untuk membangun jaringan berbasis saling merefer untuk jenis – jenis
bisnis yang bisa berhubungan. Kedua jaringan ini bisa berguna untuk membangun
koneksi bisnis dan reputasi seseorang di bidang – bidang tertentu.
Jejaring
social yang banyak digunakan oleh
jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas adalah
facebook. Digunakan oleh kebanyakan Remaja dan pemuda, sebagai jejaring mencari
teman facebook,Twitter dan Skype.
3.4. Manfaat
Jejaring Sosial
Manfaat dari situs jejaring sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia
dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan
telepon.
Selain itu, dengan adanya situs jejaring sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat.
3.5. Dampak
Positif dan Negatif Berjejaring Sosial
3.5.1. Nilai Positif.
Jaringan Informasi lewat internet sangat jauh manfaat-nya secara positif bagi
manusia pada umumnya dan khusus
warga jemaat GKI Imanuel Malawili
Aimas, tidak bisa hidup tanpa informasi.
Sebab itu berbagai jejaring sosial atau TI perlu di ketahui, dikenal dan digunakan
dengan baik oleh
warga jemaat.
Adapun nilai
positif berjejaring sosial, sebagai berikut :
·
Segala peristiwa yang terjadi diberbagai belahan
dunia ini dapat disaksikan atau
diketahui dengan cepat oleh warga jemaat. TI dengan medianya dipandang sebagai
jendela yang memungkinkan khalayaknya melihat apa yang terjadi di luar (media
massa sebagai Window on events and experience)
·
Komunikasi
dari jarak jauh dapat disampaikan dan diterima dengan cepat dalam waktu yang singkat. (Media massa sebagai filter atau gatekeeper
yang menyeleksi berbagai hal untuk disikapi).
·
Mempertemukan orang yang berjauhan secara dekat
dalam berkomunikasi.
(media massa sebagai
sparing partner komunikasi yang
memungkinkan
terjadinya komunikasi
yang interaktif).
10
·
Membangun hubungan berteman dalam transaksi perusahaan atau perseorangan untuk kepentingan
bisnis. (Informasi menjadi kekayaan yang
sangat menentukan dalam pergaulan antarmanusia).
·
Mempermudah
penyelesaian tugas-tugas atau pekerjaan. (Media
massa sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter yang mampu menerjemahkan
dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian atau alternative yang
beragam)
·
Memberi
informasi tentang lowongan kerja baru.(Media massa sebagai forum untuk
mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak sehingga memungkinkan terjadinya tanggapan
atau umpan balik).
3.5.2. Nilai Negatif.
Unsur negative dalam berjejaring
sosial atau internet. Saya temukan
dalam kehidupan warga jemaat, sebagai berikut :
·
Merusak
moral dan etika kehidupan
warga jemaat. (Anak, Remaja, Pemuda, Bapak dan ibu).
·
Memberi kemungkinan-kemungkinan akan keretakan dalam keluarga
(Kehangatan kasih menjadi renggang digantikan dengan kekerasan dalam
rumah tangga/KDRT).
·
Mengganggu posisi
keuangan keluarga bila dihadirkan dalam keluarga.
·
Kebohongan
menjadi sesuatu yang dianggap biasa-biasa saja dalam kehidupan sehari-hari.
·
Pornografi
·
Media
provokasi
·
Pelanggaran
Hak cipta.
11
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Paparan Data
Hasil Survey dan Pengolahannya.
Untuk mengetahui
dampak Internet dan jejaring sosial bagi jemaat,penulis mengkhususkan pada keluarga-keluarga Kristen, sebab sering terjadi miss dalam keluarga akibat
internet dan jejaring social.
Metode yang penulis gunakan adalah penyebaran Quesioner dan wawancara.
4.1.1.
Quesioner
Quesoner ini dibuat sebagai tujuan untuk mengetahui apakah dengan
berjejaring social dapat mengganggu hubungan suami istri dalam keluarga Kristen
?.
Quesioner ini terdiri
10 pertanyaan, dibuat
dan dibagi kepada 25
responden yang dipilih dari 12 orang bapak dan 13 orang ibu rumah tangga. Quesioner
dibagi pada hari minggu, 02 Juni dan ditarik kembali pada tanggal 6 Juni 2013. Dan semua quesioner dikembalikan. Hasil survey dan pengolahannya
sebagai berikut :
a)
Untuk mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman warga jemaat dan
keluarga-keluarga Kristen tentang
pentingnya sebuah informasi. Pada pertanyaan no.1,2 & 3.
1.
Benarkah kata orang,
sebuah informasi itu penting ? 25 0
2.
Apakah
anda membutuhkan media informasi ? 25
0
3.
Bila sehari anda tidak berakses
internet, apakah anda
merasa rugi ?
18 7
Dari
hasil survey, maka :memang informasi itu sangat penting
sifatnya untuk diketahui oleh
keluarga-keluarga Kristen.
Terlihat dalam jawaban responden, pada pertanyaan no.1, dimana 25 orang menjawab bahwa sebuah
informasi itu penting. Sebab itu jawaban pada
pertanyaan no. 2 adalah mereka membutuhkan media informasi (Radio,Televisi,
Telepon,Handpone, computer,laptop dan internet). Dan bila media informasi itu tidak digunakan untuk
mengakses informmasi maka akan dianggap terisolir. Terlihat dalam jawaban
responden atas pertanyaan no. 3, bahwa 18 orang merasa rugi bila sehari saja
tidak berakses internet. Sedangkan 7
orang merasa tidak terganggu bila tidak berakses internet. Ke-7
orang ini mengakui sebuah informasi itu penting, tetapi kurang suka untuk
berakses internet, mengirim pesan/membagi informasi kepada teman atau keluarga
lain.
12
b).
Untuk mengetahui sejauhmana hubungan
dengan teman dan keluarga ketika berjejaring social. Pada pertanyaan no 4,5,6
& 7.
04.
Apakah anda memiliki hubungan teman lewat
internet? 21 4
05.
Dengan
berjejaring social sering menimbulkan
konflik
dalam Keluarga ? 21 4
06.
Jejaring
sosial dapat menimbulkan kecanduan bagi
yang melakukannnya! 21 4
07.
Apakah ada teman anda yang
suka iseng lalu
memasukan
gambar-gambar porno ? 14 11
Untuk
mengetahui sejauhmana hubungan dengan
teman dan keluarga ketika berjejaring
social. Pada pertanyaan no.4, terdapat 21 responden menjawab, dengan internet mereka
memiliki banyak teman. Sedangkan 4 responden menjawab tidak. Ke-4 responden ini
takut
memberi respon untuk menerima
teman baru lewat internet (Facebook,dll), takut mengganggu hubungan dalam
keluarga. Menurut mereka bahwa
banyak terjadi KDRT karena pengaruhnya internet. Dalam pertanyaan no. 5, terdapat 21
responden menjawab bahwa internet telah merusak hubungan
suami-istri. Sementara 4 responden
menjawab tidak, sebab 4 responden ini merasa bahwa hubungan keluarga mereka
berada dalam hubungan yang baik-baik saja tidak terganggu dengan model situs web
apapun.
Pada
pertanyaan no. 6, terdapat 4 responden
yang menjawab tidak kecanduan internet (tidak melakukan jejaring social),
sedangkan 21 responden mengaku
kecanduan melakukan internet. Apalagi
kalau ada teman yang iseng memasukan gambar-gambar porno, maka akses internet
lewat jejaring social semakin seru.
Seperti pada pertanyaan no.7,
terdapat 14 responden yang menjawab dalam berjejaring social,
ada teman yang memasukan gambar-gambar porno. Sementara 11 responden tidak mau berakses pesan-pesan porno.
c). Untuk
mengetahui manfaat jejaring
social dalam pertemanan tentang hal kerohanian.
Pada pertanyaan no. 8,9 & 10.
08.
Dengan berjejaring social maka waktu
ibadah sering
terbaikan ?
25 0
09.
Dengan
situs jejaring social, membuat seseorang
sering tidak memiliki banyak waktu di rumah bersama 15 10
keluarga ?
10.
Apakah
anda juga sering mengomentari status teman
anda dengan mengutip ayat-ayat dalam alkitab ? 19 6
Manfaat jejaring social dalam hubungan kerohanian. Dan
dari hasil survey menunjukkan bahwa zaman
internet ini membuat sehingga banyak
orang sudah mulai mengabaikan waktu-waktu ibadah. Pada pertanyaan no.8,
terlihat semua responden (25 orang), menjawab bahwa dengan berjejaring social
maka hari, waktu atau jam ibadah tidak lagi diperhatikan. Selian
itu, dengan berjejaring social,
membuat seseorang tidak lagi memiliki
banyak waktu
13
dengan keluarga. Sebagaimana dalam pertanyaan no. 9, terdapat 15 responden mengaku bahwa dengan asik berinternet (berfecebook,
dll) membuat tidak ada waktu bersama
keluarga, berdoa bersama, makan bersama, rekreasi ke pantai bersama, dan
lainnya. Sementara 10 responden menjawab
bahwa berjejaring social tidak menjauhkan kebersamaan dalam keluarga. Sekalipun
sibuk tetapi harus sempatkan waktu untuk
kumpul bersama keluarga. Suatu kebiasaan
yang dibangun dalam keluarga karena ditolong dengan adanya ayat-ayat alkitab
yang dikirim oleh teman-teman sehingga membangun hubungan
dalam keluarga itu harus diprioritaskan terutama
hubungan suami istri haruslah dipelihara dengan baik.
Dalam pertanyaan no.10, terdapat 19 responden yang
sering saling membagi ayat alkitab yang menguatkan untuk tetap membangun
hubungan yang baik dengan keluarga dan
teman-teman. Sedangkan 6 responden dengan jujur menjawab bahwa mereka tidak
saling membagi ayat-ayat alkitab kepada teman-teman.
4.1.2.
Wawancara.
Dari
ke-25 respondeng yang telah mengisi questioner, penulis memilih 5 orang untuk diwawancarai, terdiri dari 3 orang bapak dan 2 orang ibu yang dianggap
selalu memberikan kontribusi bagi
pelayanan dalam jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas. Adapun muatan
pertanyaannya berkisar pada pemanfaatan multimedia dalam pelayanan gereja. “Bagaimana kesan
anda tentang pemanfaatan power-point
yang digunakan selama ini dalam ibadah-ibadah minggu didalam gereja ?.
Dari kelima orang yang diwawancarai, komentarnya
sama mirip, namun alasannya berbeda-beda.
1. Saya
melihat nilai pelayanan bertambah ketika system
power-poin digunakan pada ibadah-ibadah
minggu dalam gereja. Namun bila saja aliran listrik padam
di saat ibadah berlangsung, tentu ibadah tidak seru dan tidak penuh
hikmah. ( ujar TT, sesepuh jemaat).
2. Saya
senang dengan penggunaan power-poin,tetapi orang-orang tua yang penglihatannya tidak jauh, tidak bisa membaca tulisan dengan baik.(ujar Mj.Wm)
3. Power-poin
itu bagus. Sebab dengan power-poin, ibadah semakin hidup. Tetapi system itu
akan memanjakan anggota jemaat, sebab yang kegereja tidak membawa serta alkitab dan nyanyian mazmur-rohani.( ujar grj.I.Th)
4. Alangkah
baiknya disiapkan satu atau dua orang pemuda, mengikuti training computer/laptop
supaya ada penambahan tenaga yang siap stanbay. Sebab kalau yang satu tenaga
ini berhalangan maka ibadah tidak bisa didukung dengan powerpoin.(ujar Ibu
MSS).
5. Saya
takjub dan merasa terkesan dengan pemanfaatan laptop sebagai media yang memberi
isi bagi sebuah ibadah. Jemaat tidak ngantuk tetapi mata selalu terbuka
lebar-lebar sampai ibadah selesai. Apa lagi bila poin-poin khotbah diberikan
maka lebih membuat jemaat semakin bergairah lagi. (ujar ibu. NK)
14
4.2.
Analisa
terhadap hasil survey/penelitian.
Media massa membawa pengaruh yang
begitu pesat bagi keluarga-keluarga
Kristen dan menggantikan nilai-nilai kepribadian atau nilai
tradisional dengan nilai media. Seperti
misalnya nilai tradisional “berdoa
bersama yang merupakan komunikasi religius” digantikan dengan nilai
media “duduk nonton tv bersama” , “waktu bermeditasi pribadi kepada Tuhan, digantikan dengan berkomunikasi handphone dengan teman berjam-jam”.
Berdasarkan hasil
survey di atas, ada responden yang
mengaku bahwa berjejaring social tidak menjauhkan kebersamaan dalam keluarga,
sekalipun sibuk tetapi harus sempatkan waktu untuk kumpul bersama keluarga.
Menurut penulis, inilah hal positif yang harus disambut baik. Dimana ada
keluarga-keluarga yang ditolong dengan adanya ayat-ayat alkitab yang
dikirim oleh teman-teman sehingga tetap membangun
hubungan dalam keluarga. Hal ini penting untuk diprioritaskan terutama hubungan
suami istri haruslah dipelihara dengan baik. Keluarga sebagai lembaga penting
yang berperan dalam pembentukan nilai.
Di simpulkan di sini bahwa Internet sangat penting dalam hidup
keluarga-keluarga Kristen dan jemaat. peneliti
merasa pesimis bahwa kedudukan
keluarga Kristen akan digantikan oleh
media. Orang tua dan anak mempunyai alat media komunikasinya sendiri-sendiri.
Keluarga sebagai salah satu unit di
dalam masyarakat yang terpengaruh
oleh gaya hidup atau nilai-nilai yang dipromosikan lewat berbagai media
komunikasi.
Dalam berjejaring sosial yang
menghadirkan pula dampak, dapat menimbulkan kecanduan, sebab mereka sering melupakan janji, bahkan
lalai berdoa dan beribadah karena larut dalam berjejaring
sosial dan sulit sekali memutuskan hubungan internet.
Bagian ini mengaspirasi penulis
sebagai seorang konselor yang
bertanggung-jawab atas kehidupan jemaat khususnya jemaat GKI Imanuel Malawili
Aimas klasis Sorong, agar memberi konseling kepada warga jemaat dan setiap keluarga Kristen yang
bermasalah dalam berjejaring social sehingga dapat menempatkan dan menggunakan
berbagai media komunikasi secara
positif guna memelihara hubungan dalam keluarga masing-masing. Oleh
sebab itu penulis berada pada sebuah prinsip “Jangan memaksa berubah tetapi fasilitasi kesempatan untuk berubah”.
Dengan melihat karakter jemaat yang terbuka terhadap sebuah perubahan yang positif, maka cepat atau lambat keluarga
Kristen dalam jemaat akan mengetahui pemanfaatan multimedia yang sebenarnya.
15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN-USUL
5.1.
Kesimpulan
Gereja bertumbuh
dan berkembang di
tengah-tengah persaingan yang
mempengaruhi pertumbuhan iman
warga jemaat. sehingga
dengan pro aktif gereja ikut
mencari solusi demi
mejawab dan merubah
kondisi yang mempengaruhi
tatanan kehidupan warga gereja.
Sekaligus merupakan peluang dan kesempatan
bagi gereja untuk
melakukan transformasi terhadap
model pelayanan dalam gereja.
Sebuah keluarga Kristen merupakan basis transformasi, dunia akan menuju kearah
transformasi yang positif ditentukan oleh perubahan sebuah keluarga. Demikian
pula kekuatan dalam jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas Klasis Sorong ditentukan
oleh keluarga Kristen. Seorang ayah akan
menjadi imam dalam keluarga, seorang istri akan menjadi istri yang bijak dalam
keluarga dan anak-anak akan menjadi anak-anak yang soleh. Inilah yang
dirindukan oleh sipemazmur dalam Mazmur 1:1-6 & 128 :1-6. Sebab itu
pemahaman tentang pemanfaatan multimedia dalam pelayanan gereja haruslah
dimulai dari keluarga-keluarga Kristen.
5.2.
Saran-Usul
1. Keluarga merupakan komunitas kecil yang menentukan
suatu perubahan secara positif. Sebab itu jejaring social dalam pertemanan hendaklah kita tujuhkan kepada
keluarga-keluarga Kristen dengan saling membagi pesan-pesan rohani untuk
mengkokohkan hubungan antar keluarga.
2. Jejaring
social hendaklah dimulai dari pribadi seorang pelayan kepada keluarga-keluarga
Kristen dalam jemaat, sebagai sebuah tindakan pastoral lewat media komunikasi.
3. Dengan
demikian baik pelayan maupun anggota-anggota keluarga sama-sama memanfaatkan media komunikasi untuk
kepentingan dan kemuliaan bagi nama Tuhan. Karena dari Tuhanlah segala sesuatu
itu ada.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Handiwidjojo.W.
“Masyarakat Informasi dalam bahan kuliah
Pemanfaatan Multimedia untuk pelayanan gereja”. Yogyakarta. 2012
2. Handiwidjojo.W.
“Pengenalan Teknologi Informasi dalam
Bahan Kuliah Pemanfaatan Multimedia”. Yogyakarta, 2012.
3. Handiwidjojo.W.
“Agama
dan teknologi dalam bahan kuliah Pemanfaatan Multimedia untuk pelayanan gereja,
Yogyakarta, 2012
4.
Iswarahadi (2003). “Beriman dengan Bermedia.Antologi Komunikasi”
Yogyakarta:
Kanisius.
5.
Kristiyanto Eddy (2010). “Spritualitas Sosial:Suatu Kajian Kontekstual”
Yogyakarta
:Kanisius.
6.
Agusyanto Ruddy (2007). “Jaringan Sosial dalam Organisasi”
Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.
7. Tumanggor
Rusmin,et al. (2010). “Ilmu Sosial dan Budaya Dasar”
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
8. Barata
(2003). “Dasar-dasar Pelayanan Prima”
Jakarta: PT Elex Media Komputindo
9.
Simamora (2006).”Misi Kemanusiaan dan
Globalisasi”
Bandung: Ink media
10.
Yambeyapdi (2010). “Perspektif Global”
Jayapura:Lap Prog.Stud pend. Sej. Jur.IPS. FKIP
Uncen
11. Fernando
Tambunan Face Book Salahkah.suatu
tinjauan etika Kristen, Artikel diambil dari internet, http://pemudaypdpa.blogspot.com
17
Lamp: Quesioner
No Pertanyaan
Jawaban
25 Responden
Ya Tidak
01.
Benarkah
kata orang, sebuah informasi itu penting
? 25
0
02.
Apakah anda membutuhkan media informasi
? 25 0
03.
Bila dalam sehari anda tidak berakses
internet, 18 7
Apakah anda
merasa rugi ?
04.
Apakah anda memiliki hubungan teman lewat
internet? 25
0
05.
Dengan berjejaring social sering menimbulkan konflik
dalam Keluarga ?
23 2
06. Jejaring sosial
dapat menimbulkan kecanduan bagi
yang melakukannnya! 21 4
07.
Apakah ada teman kantor yang suka iseng lalu
memasukan gambar-gambar porno? 14
11
Dengan berjejaring social maka waktu
ibadah
08. sering
terabaikan ? 25 0
09.
Dengan situs jejaring social,membuat seseorng
sering tidak
memiliki banyak waktu di rumah 15 10
bersama keluarga
?
10.
Apakah anda juga sering mengomentari status
teman anda dengan
mengutip ayat-ayat dalam 19 6
Alkitab ?
18