Jumat, 28 Juni 2013

JEMAAT GKI IMANUEL MALAWILI AIMAS KLASIS SORONG


JEJARING  SOSIAL   DAN  PENGARUHNYA  BAGI   KELUARGA  KRISTEN
DALAM  JEMAAT GKI  IMANUEL MALAWILI AIMAS
KLASIS SORONG
 
Revisi  Tugas
Pada  Mata Kuliah : MULTIMEDIA
Dosen  Pengampu : Drs.Wimmie Handiwidjojo, MIT

 


                                                          Oleh                 :         Evelina Ulimpa
                      Nim                  :         51120014
                      Semester          :         IV/2012-2013


PROGRAM   PASCASARJANA  PROFESIONAL
MASGISTER  OF   MINISTRY
FAKULTAS  THEOLOGIA
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
YOGYAKARTA





          Kata  Pengantar
Patutlah penulis panjatkan puji syukur kepada Allah yang telah membimbing penulis  dalam perkuliahan  Program  Pascasarjana  Profesional Magister Of Ministri. Kerjasama  Sinode  GKI Di Tanah Papua dengan Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta.
Penulis  mengalami  perubahan, ketika dibimbing  oleh para dosen sejak semester  I sampai  pada semester IV  ini.  Setiap mata kuliah yang diberikan para dosen memiliki  nilai tersendiri bagi penulis, yakni belajar dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, hal yang terpendam merupakan mutiara indah yang terus digali akhirnya  menemukan kiat-kiat  guna pengembangan pelayanan dalam jemaat. Nilai  bukan tujuan  utama tetapi perubahan dari sebuah pengetahuan yang diperoleh itu lebih besar harganya. Tidak ada arti atas  nilai yang diperoleh dari  sebuah  spekulasi. Sebab  sejauh yang penulis pahami  bahwa  belajar  di M.Min adalah  belajar  mengolah  fenomena  yang didapati  dari  lapangan/jemaat dan bukan menspekulasi data yang sebenarnya  bukan data lapangan.  Saat paper ini diprosentasikan,  penulis  menampilkan apa yang penulis tahu  dari  kehidupan jemaat tentang manfaat multimedia. Setelah  diteliti kembali sebagai bahan  revisi, maka  ada banyak hal yang didapati dari jejaringan sosial dalam persekutuan bergereja.  Untuk itu pada kesempatan ini penulis  menyapa dengan hormat  bapak Drs. Wimmie Handwidjojo, MIT  yang telah memberi  motivasi   sehingg penulis  terus belajar  mengenal dunia  internet  dengan  berbagai pengaruhnya secara  positif dan negative, dengan sebuah penelitian yang dilakukan dalam  jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas Klasis Sorong.
 Masa  kita  ini adalah zaman informasi, sehingga tidak ada alasan untuk  masuk dalam dunia persaingan global yang membutuhkan kita memiliki  pengetahuan dan ketrampilan khusus  dalam pengembangan multimedia.
Akhir  kata,  kiranya Tuhan Yesus Guru Agung yang setia itu menambah-nambahkan   hikmat   kepada kita semua.  Dan memberkati para dosen teristimewa  bapak  Drs. Wimmie Handwidjojo, MIT, yang telah membagi  ilmu berharga  ini bagi penulis dan teman-teman M.Min Papua  seangkatan.


                                                                                                                                Peneliti

                                                                                                                          Evelina  Ulimpa

i



            DAFTAR  ISI
                       
                                                                                                                                 Halaman
KATA PENGATAR ……………..……………………………….                   i
DAFTAR   ISI   ……..……………………………………………                  ii
BAB.   I.          PENDAHULUAN  …………………………………               1
1.1.      Latar  Belakang Masalah ……………………            1
1.2.      Rumusan Masalah …………………………                2
1.3.      Tujuan Penelitian ………………………….                  2
1.4.      Sistematika Penulisan …..………………….                2
BAB.   II.        KARAKTERISTIK  JEMAAT GKI  IMANUEL
                        MALAWILI AIMAS…………………………………......        3
                        2.1.      Sejarah Singkat GKI Di Tanah Papua ……….             3
                        2.2.      Mengenal Jemaat GKI ImanuelMalawili  Aimas .
2.2.1. Kondisi Jemaat………………………….            3
2.2.2. Karakter Jemaat…………………………           5
                        2.3.      Bagaimana  Pengaruh  Teknologi TI dalam
Jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas…………           6
            BAB.   III.     TEKNOLOGI  INFORMASI DAN PENGARUHNYA.........    7
                       3.1.      Perkembangan Teknologi Informasi  dan   internet.....   7
                       3.2.      Perspektif  Jejaringan Sosial …………………...........    8
                       3.3.      Jenis-jenis Jejaringan Sosial …………………............    9
                       3.4.      Manfaat Jejaringan Sosial ……………………...........   10
                       4.4.      Dampak Positif dan Negatif Jejaringan Sosial …..….    10

              BAB.   IV.    HASIL  PENELITIAN …………………………………........   12
                                    4.1.      Data Hasil Survei  dan Pengolahannya ………….....   12
                        4.2.      Analisa Hasil Survei ………………………………...   15
BAB.   V.        KESIMPULAN & SARAN USUSL   ……………………....    16
                        5.1.      Kesimpulan ………………………………………....    16
                        5.2.      Saran-usul …………………………………………...   16
Daftar Pustaka ……………………………………………………………...   17
Lampiran Angket…………………………………………………………....   18


 ii

 
 







BAB    I
PENDAHULUAN
1.1.            Latar Belakang  Masalah.
Saat  ini kita memasuki  abad dunia tanpa tapal batas.  Kita merasakan bahwa dunia  menjadi  semakin sempit  dan transparan. Suatu peristiwa  yang terjadi di satu  belahan dunia  akan dengan cepat diketahui  dari Koran, radio,televisi, telephone, internet, E-mail dan  lain sebagainya. Inilah teknologi komunikasi yang  merupakan media informasi bagi manusia.  Dapatkah  kita  menolak  kehadiran  informasi melalui alat  dan  media  teknologi tersebut ?  Atau apakah kita mempunyai kekuatan  untuk menolaknya  ? Bukankah  dengan media komunikaksi  merupakan  kebutuhan yang hakiki  dari  setiap orang ?
 Indonesia walaupun masih dianggap sebagai Negara yang sedang berkembang, namun perkembangan media komunikasi jejaring sosial sudah menyentuh sebagian besar masyarakat Indonesia. Tidak ketinggalan Papua, khusus-nya  di kota dan kabupaten Sorong. Begitu banyak  sarana komunikasi  yang  dihadapi setiap hari, antara lain : (1).Radio, televisi,  telephone   dan hand-phone ada di perkotaan bahkan sudah masuk ke desa-desa, dimiliki oleh keluarga-keluarga. (2).wartel dan warnet  sudah semakin mudah ditemukan di pinggir-pinggir jalan. (3).perkembangan  jaringan   komunikasi, internet   dan  sumber-sumber  berita  atau informasi, websites, merupakan  sarana-sarana  komunikasi  masa  yang  semakin  luas, semakin  cepat, dan menjangkau semakin banyak orang. (4).  film sudah menjadi konsumsi masyarakat, (5).Koran sudah menjadi sarapan pagi bagi banyak orang.
Semua  media  komunikasi di atas membuktikan bahwa  kita telah berada dalam arus  globalisasi.  Dengan media-media tersebut  dapat  mengendarai  kita untuk mengarungi arus globalisasi ini. Media  akan mengantar  keluarga-keluarga kita  keluar  dari rumah dan berjalan-jalan ke kebudayaan lain. Anak-anak  kita   dibawa ke dunia yang tidak realistik. Suatu ketika anak-anak  kita lebih pandai dari orang tua dalam menggunakan  alat-alat seperti ini. Orang tua hanya menonton, sebagai pengikut  dan tidak lagi membimbing  atau mengarahkan anak. Kesemuanya ini membawa angin segar, tetapi juga membawa perubahan yang mungkin  saja tidak diinginkan. Kemajuan IPTEK yang begitu kuat pengaruhnya dapat merubah perspektif  atau sikap, pikiran dan perilaku manusia  zaman  ini. Itulah  sebabnya  untuk menguasai  bidang tersebut perlu dilakukan hal-hal seperti berikut :
1.      Menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.      Menguasai informasi dalam berbagai bidang, mengolah dan memahami pesan-pesan dalam informasi tersebut, kemudian menarik kesimpulan dan menyelekksinya  untuk digunakan dalam kehidupan.
3.      Memanfaatkan pertemuan ilmiah, seperti seminar, diskusi, dan sebagainya untuk memahami  informasi tersebut.



1.2.            Rumusan Masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah seperti di atas, maka  perumusan masalah yang dibuat adalah Jejaring Sosial  dan pengaruhnya bagi keluarga kristen dalam jemaat  GKI Imanuel  Malawili Aimas Klasis Sorong.
1.3.            Tujuan Penelitian.
1.     Penelitian ini diharapkan  dapat menjelaskan akan pentingnya  berjejaring sosial dan pengaruhnya  bagi  keluarga  Kristen  dalam jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas.
2.   Dapat menjelaskan  pentingnya  multimedia   dalam pelayanan bergereja atau berjemaat

1.4.            Sistematika Penulisan.
Penulis  melengkapi  paper  ini  dengan  sistematika  penulisan sebagai berikut :
Bab.                 Bab I   :  Berisis  Pendahuluan, terdiri dari: Latar Belakang Masalah, Rumusan
                                         masalah,Tujuan Penelitian, dan  Sistematika Penulisan.
Bab. II :  Menjelaskan tentang Karakteristik GKI Di Tanah Papua  dan  Jemaat,  yang
 terdiri dari : Sejarah singkat  GKI  Di Tanah Papua, Mengenal   Gereja   GKI    Imanuel Malawili Aimas, Kondisi Jemaat, Karakter Jemaat, Potret   Jemaat.
Bab. III : Menjelaskan tentang Teknologi Informasi dan Pengaruhnya. Terdiri   dari :
Perkembangan teknologi informamsi dan internet, penjelasan tentang apa itu jejaring  sosial, jenis-jenis  jejaring  sosial – fitur-fiturnya, manfaat jejaring sosial, dan dampak positif-negatif jejaring sosial.
Bab.IV  : Hasil Penelitian terdiri dari :Paparan  data hasil Survei dan pengolahan  -
                             nya,   dan  Analisa terhadap hasil survei.
Bab. V   : Penutup, terdiri dari : Kesimpulan dan Saran-usul.
 2
 

BAB    II
KARAKTERISTIK   GEREJA   DAN  JEMAAT  GKI  IMANUEL
MALAWILI AIMAS
2.1.      Sejarah  Singkat GKI DI Tanah Papua
Gereja  Kristen  Injili  Di  Tanah  Papua   adalah hasil  dari pekerjaan   Misi  gereja   Hervomd  Belanda. Yang  diawali  5  Februari  1855  di  Mansinam  Manukwari  oleh  dua  penginjil  dari  Misi  Gossner yakni Johan Gotlob Geissler dan Charl Ottow yang disebut sebagai rasul Papua. 
Sejarah  gereja  Di  Tanah  Papua  mencatat  bahwa  Pekabaran  Injil    Di  Tanah  Papua  berjalan  dalam  pergumulan  panjang,  dalam  tantangan  adat-istiadat, kebudayaan  dan  agama  suku  yang   telah  berurat  akar. Sesudah  10  tahun,  yakni  pada  tahun  1865  barulah  seorang wanita  Papua   di baptis  dan  diberi  nama  Sara.  Setelah bertahun-tahun   diasuh  dan dipelihara  oleh  keluarga  penginjil.  Kemudian  sampai  pada   tahun  1911  (46 thn),  banyak  orang  Papua  memberikan   diri   dibaptis   dan   menjadi   pengikut Kristus.
  Injil  Kristus  semakin  bergerak  dari  Barat  ke  Timur  menyelamatkan  Tanah  Papua.  Dan   pada   tanggal   27  Oktober  1927  barulah  injil  didaratkan  di  tanah Malamoi  Sorong  oleh     Bapak  Baltzazar  Wold  Wagunu,   seorang   penginjil  yang  berasal  dari   Sangie  Talaut.
Injil  itu  terus  bergerak    di  dataran  tanah  Papua  selama   101   tahun  oleh  gereja  zending,  sampai  zending  membentuk  sebuah  organisasi  gereja  di  Tanah  Papua  yang  diberikan  nama   GEREJA  KRISTEN  INJILI  DI  TANAH  PAPUA.  Disingkat   GKI  DiTanah  Papua,  yang     dicetus  pada  tanggal  26  Oktober  1956  menjadi  gereja  yang  berdiri  sendiri dan mandiri. Dengan  jumlah Klasis  sebanyak 45 Klasis dan  2100  lebih  jemaat yang tersebar didataran Tanah  Papua (di perkotaan, pedesaan, pelosok pedalaman, dipesisir pantai, dipegunungan dan lingkungan-lingkungan transmigran).

2.2.      Mengenal Jemaat GKI Imanuel  Malawili Aimas
2.2.1.      Berdirinya Jemaat.
   GKI  dalam  upayanya  menumbuhkan  jemaat-jemaat  diatas  tanah  Papua,  hingga   dibentuk  pula  jemaat-jemaat   di lingkungan  Transmigran  yang  berasal  dari  pulau  jawa.  Salah  satu  diantaranya  Jemaat  GKI  Imanuel  Malawili  Aimas  Klasis  Sorong,  yang  berdiri  pada  tanggal  27  Juli  1982.
 Mulanya  jemaat  GKI  Imanuel  Malawili  terdiri  dari  7 kepala  keluarga  sebagai  jemaat  mula-mula  yang  didominasi  oleh  suku  Jawa,  namun  kini  telah  menjadi  jemaat  yang  dinamis  dan   heterogen  dengan  jumlah  kepala  keluarga  215 KK,  dan  jumlah  jiwa  898  orang.
3

2.2.2.       Kondisi Jemaat.

Jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas  terdiri  dari  empat  wyk (Rayon) pelayanan. Menurut statistik  jemaat  awal  tahun 2013,  maka  angka  215 KK  dibagi  dalam  wyk masing-masing sebagai berikut :
 a). Angkah  215 KK  menurut   keadaan   pelayanan  jemaat/gereja.
 

                  No      Wyk    KK    Jiwa   Baptisan       Sidi      Nikah   Yatim/  Jand    Lansia      Cerai
                                S        B        S     B     S     B    piatu    duda                 mati  hidup
               01.        I       58     248   241   7    111   20  57   1       3           1          4            1       2
   02.       II      53     234   228   6    108    9    53     -      3           3         11           6      2   
                   03.      III     56      246   238   8    132   12  52   4       -            6           7            4      -
                   04.       IV      48      183   178   5     98     8     48    -       7          2           9            2      1
           
            Keterangan : Angkah  pemenuhan  jumlah jiwa  ada pada  angkah  Baptisan
           
  b). Angka  898  Jiwa (anggota  jemaat) menurut unsur  & Strata Pendidikan.
                                          
                  No       Unsur/                     Jumlah               Strata  Pendidikan Terakhir                                         
                           Golongan                                        STK        SD       SLTP        SLTA    Diplm    Sarjana    B.Hrf
                          Persekutuan Kaum   213             -            24        69         105          5          9             1
01.            Bapak (PKB
  02.     Persekutuan
             Wanita (PW)            225             -            10          74       108          12           8            3
               Persektuan
03.        Anggota Muda        129             -           -            7          97           9           16               -
                                      (PAM)
04.      Persekutuan
    Anak & Remaja        210          43          71         64          32          -              -                -


05.          Lansia                       69            -            14          26        25       -              -                 4


Keterangan : Angkah no 4 bila ditambahkan usia 0 s/d 3 thn ( usia belum sekolah),
                      berjumlah  52 anak maka angkahnya akan  menjadi  262 anak.


 
4


    c).   Angkah  215  KK  dalam wyk  menurut  Pekerjaan
                                                                             Jenis  Pekerjaan                              
                  No      Wyk        KK         CPNS      PNS          TNI/     Swasta    Wira-      Purna-    Tdk        ket                                 
                                                                                               POLRI                     usaha      bakti      Bkrj                     
01.          I              58           5             35         10            45           60            5             20          
02.         II              53           2             15          2             47            43            2            23
03.         III             56           7             27          8              43           73            3            31
                 04.       IV             48           4             11          5              37           67             1           27
               
Empat Wyk (rayon) ini dilayani oleh 26 anggota majelis  jemaat, dan 5 orang  tenaga relawan yang  terdiri dari:
*      1    orang  Pendeta
*      1    orang Guru Jemaat
*      1    orang tenaga vicaris
*      12  orang Penatua
*      12  orang Syamas
*      Tenaga  relawan : 3 orang Kostor, 1 orang pemain orgen, 1 orang tenaga  oprator computer.
Jemaat  GKI  Imanuel  Malawili  terletak  dipusat  keramaian  Kota  Kabupaten  Sorong.  Selain     itu,  Jemaat    ini berada    tidak    jauh   dari   beberapa  perusahan besar   yang   di   kelolah   oleh   Negara,   diantaranya;  PT. Export   Kayu  Lapis,  Petro  Cina  Tambang  Minyak  dan  Gas  (MIGAS )  dan  beberapa  perusahan   swasta  lainnya  yang  bertujuan  membangun  sekaligus  menyiapkan  lapangan  kerja  bagi  masyarakat sekitarnya.

2.2.3.      Karakter Jemaat.
Jemaat GKI Imanuel  Malawili dalam kemajemukannya, adalah  jemaat yang  membuka  diri, siap  menerima  segala  perubahan   perkembangan  zaman   ini dalam sebuah proses belajar, sebagai   upaya  mempertahankan Koinonia  jemaat.  Sekalipun  jemaat  berada  ditengah  pusat  kota kabupaten tetapi tidak  mengambil  bagian  dalam pengaruh  kota. Berusaha  menggapai sebuah perubahan tanpa desakan luar. 
Dengan demikian karakter jemaat seperti di atas juga sebagai langkah  mewujudkan visi jemaat “Terwujudnya  tanda-tanda  Kerajaan  Allah  didalam  sumber   Daya  gereja  yang  berkualitas,  mandiri  dan  sejahtera  dalam         jemaat  GKI  Imanuel  Malawili”
             MISI   :  - Meningkatkan  Kwalitas  Rohani  Pelayan  dan Warga  Jemaat.
     - Meningkatkan  Kemandirian  Pelayan  dan Warga  Jemaat.
     - Meningkatkan  Kesejahteraan  Pelayan  dan  Warga  Jemaat.



5

2.3.       Bagaimana Pengaruh Teknologi  Informsi   dalam Jemaat.
Jejaring sosial  merupakan kebutuhan banyak orang sekarang. Siapapun juga  dia  sementara  berada  dalam system TI  ini.  Pengaruh system TI  dirasakan  pula oleh warga jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas.  
Nampak persaingan  terjadi  dalam  jemaat, setiap orang tidak mau  ketinggalan  untuk  memiliki   berbagai  jenis   media komunikasi.  Seperti Radio, Televisi, Telephone celular/Handphone, Telephone Rumah, Komputer/Laptop.  Sekalipun  harga  pasarannya  berfariasi, tak  perduli  pula   dampaknya, tetapi yang menjadi tujuan utama adalah sebagai pemenuhan  kebutuhan  berjejaring  sosial ditengah persaingan yang  tinggi.  Pengaruhnya  dapat  ditemukan dalam kehidupan keluarga, dan  persekutuan bergereja.
Ketika media komunikasi  dikenal oleh keluarga-keluarga  maka  hubungan  verbal  (verbatim) keluarga  mengalami  pergeseran. Masing-masing anggota keluarga asyik berakses internet dan lupa akan tanggung-jawabnya. Orang tua  tidak memberi perhatian kepada anak, anak  tidak bersikap santun kepada orang tua, istri kurang memberi pelayanan  yang baik kepada suami, sebaliknya  suami  tidak memberi  perhatian  kepada istri, persekutuan keluarga  menjadi  renggang.  Pengaruh  TI  sangat  merusak  tatanan  kehidupan keluarga Kristen dalam jemaat.
 Keadaan  di atas ini mempengaruhi pula persekutuan berjemaat. Jam-jam ibadah  diabaikan, ketertiban ibadahpun tidak dijaga bersama, melainkan  handphone dijadikan teman  SMS, ber-facebook, dan bermain games  saat   ibadah berlangsung.
 Sejak akhir tahun 2012, jemaat GKI Imanuel Malawili  Aimas  menggunaan computer/laptop  pada  beberapa  event  penting dalam jemaat, seperti : Pelaksanaan sidang  Jemaat, Pelaksanaan  ibadah jemaat. Akibatnya  jemaat  menjadi keterbergantungann. Khususnya saat ibadah  minggu digereja, ada jemaat yang  tidak membawa lengkap atribut ibadah seperti nyanyian Rohani/Kidung Jemaat karena berharap  akan disediakankan lewat  layar  infokus.
Situasi di atas  menggambarkan  tentang pengaruh Teknologi Informasi  di tengah-tengah kehidupan jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas.



  
6


BAB III
TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGARUHNYA.
3.1.           Perkembangan Teknologi Informasi dan Internet.
Marshall McLuhan seorang yang hidup pada masa belum berkembangnya  computer, namun  dalam tulisannya  “Understanding Media” pada tahun 1964,telah membuat  ramalan bahwa  masa depan selalu men-janjikan kebaruan-kebaruan yang mengagungkan.Namun,sejak kapankah ke-mungkinan  yang tak terbatas dari kemajuan manusia itu  mulai diantisipasi ? Sebelum Gutenberg menerapkan kemajuan mesin cetak untuk tulis-menulis, kebiasan tulis menulis sudah berkembang lebih jauh sebelum abad Masehi. Akan tetapi, pada waktu itu, tulis menulis merupakan pekerjaan tangan saja dan hasilnya disebut tulisan tangan (manuskrip). Sebelumnya, komunikasi lisan mendominasi kehidupan bersama  dan tulis menulis hanyalah bagian kecil dari budaya yang dikuasai oleh segelintir orang terpelajar terutama para rahib (clerus). Dalam budaya  lisan, seluruh tubuh berperan dalam tindak komunikasi. Mulut mengeluarkan suara yang diwarnai emosi tertentu. Wajah dan tangan ikut berbicara untuk menekankan apa yang  mau dikatakannya. Retorika  sebagai kemampuan untuk menyatakan  diri dan mengungkapkan persoalan melalui bahasa lisan menjadi amat penting, terutama untuk mempengaruhi masa.1
Dengan berkembangnya mesin cetak, kebudayaan lisan digeser oleh kebudayaan tulisan. Kebudayaan tulisan menggiring orang untuk mencapai pemikiran universal yang sama untuk semua.
  Kemudian diciptakannya pesawat  telepon  oleh Alexander Graham Bell  pada tahun1876, ini membawa perubahan besar terhadap teknologi komunikasi.2 Penemuan lain seperti phonograp (1877), gambar bergerak (1884), Radio (1920), TV (1924), transistor (1948), video (1956), satelit (1957). Dan lebih diperkuat  lagi  dengan berkembangnya teknologi  komputer  yang diciptakan  oleh Atanasoff dan Clifford Berry  pada tahun 1939.3  Kedua teknologi tersebut  secara bersinergi  memberikan  iktikad yang  kuat bagi perkembangan teknologi komunikasi modern.
 Dengan  adanya teknologi  telephone  ini  tidak lagi mengenal batas administrasi Negara. Telephone mempunyai jangkauan yang sangat jauh dan luas, namun demikian manusia tidak  puas, selalu merasakan adanya kekurangan, bagaimana kalau   orang yang ditelepon tidak ada di tempat ? 
-------------------
                        1  Iswarahadi, “Beriman Dengan Bermedia Antologi Komunikaksi”(Yogyakarta: Kanisius,2003) hlm.17
2    Ester Yambeyapdi. “Perspektif  Global”. Diktat. Lab. Program Studi Pendidikan Sejarah.FKIP. Uncen.
                Jayapura2010. hl. 42
3   Ibid. hl. 42

7

bukankah  komunikasi itu akan terhenti sampai di situ ? Oleh karena itu para
ilmuwan terus berpikir, maka muncullah  teknologi  untuk mensinergikan telepon dan  computer, sehingga ada e-mail (surat elektronik), telepon genggam dan internet yang dapat mengatasi kekurangan  teknologi telepon seperti yang dijelaskan di atas. Dengan kemajuan teknologi ini pula, sekarang orang  dapat  berkomunikasi dengan cepat  dimanapun  mereka berada melalui handphone, internet, dan media komunikasi   lainnya.  Inilah masa globalisasi.
Emil Salim (1989), membagi  gelombang globalisasi dalam empat  bidang kekuatan  yang paling menonjol. Satu diantaranya adalah perkembangan IPTEK.Emil  berkata  bahwa  kekuatan pertama yang membuat dunia menjadi transparan dan sempit adalah gelombang  perkembangan IPTEK yang amat tinggi. Kekuatan ini nampak dalam perkembangan  baru di  dalam  penggunaan teknologi  computer      dan internet,  sebagai  media menghimpun informasi dunia   dengan   rinci   tentang segala  hal.

3.2.      Pengertian  Jejaring Sosial ?
Jejaring sosial  terdiri dari dua kata yang memiliki arti penting sebagai berikut :
·    Jejaring (Web): Seperti halnya jaring laba-laba  atau net badminton, tiap simpul akan terhubung secara langsung atau tidak langsung ke simpul lain dalam jaring.5
·     Sosial : Sebuah tindakan orang banyak,disebut sebagai masyarakat yang saling membutuhkan satu dengan lain. Hakikatnya adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya.6
Secara sederhana, pengertian jejaring sosial adalah Masyarakat pendukung suatu kebudayaan yang memiliki symbol-simbol bunyi dan intonasi serta isyarat yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu maksud kepada seseorang  atau khalayak untuk dipahami dan dilaksanakan.  Ada percakapan, tulisan maupun seni. Ada kata-kata untuk umum, dari hati ke hati, anak-anak, teman sebaya, orang tua dan tamu, dan sebagainya.7
Pengertiannya dalam konteks sekarang :  Jejaring sosial adalah suatu struktur sosial yang dibentuk dari simpul-simpul ( yang umumnya adalah individu atau organisasi ) yang diikat dengan satu atau lebih tipe relasi spesefik seperti nilai, visi, ide, teman, keturunan dan lain-lainnya.8
------------------------------
        4 Ibid. hl. 46
            5 Infomedia Akademik”BASIC INTERNET”, Aku Cinta Internet Indonesia
6 Tumanggor  et al, ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR,(Jakarta:Kencana 2010) hl.41
7 Ibid. hl. 24
8 Fernando Tambunan Face Book Salahkah.suatu tinjauan etika Kristen, Artikel diambil dari internet,

8
3.3.           Jenis-jenis Jejaring Sosial

Jenis – jenis jejaring sosial yang  cukup populer di dunia saat ini adalah : 

1.    Facebook ; adalah  sebuah layanan jejaring sosial  dan situs web yang diluncurkan pada bulan Februari 2004, dimiliki dan dioperasikan oleh Facebook.  Sarana  sosial yang menghubungkan orang-orang dengan teman dan rekan lainnya yang bekerja dan hidup disekiar. Orang di Facebook rata-rata  menemukan 20 teman dan  kerabat dengan pencari teman facebook. Dan memungkinkan setiap orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini. Sejak September 2012, lebih dari satu miliar pengguna aktif Facebook, dan separuhnya menggunakan telepon genggam. Pengguna harus mendaftar sebelum dapat menggunakan situs ini. Setelah itu, pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan pengguna lain sebagai teman, dan bertukar pesan, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, pengguna dapat bergabung dengan grup pengguna dengan ketertarikan yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti "Rekan Kerja" atau "Teman Dekat".  

2.      Twitter; adalah sebuah situs web yang penggunaannya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut tweets/kicauan. Pengiriman pesan  dapat dibatasi  pada  teman-teman, tetapi bisa  secara umum  diluar dari daftar teman-teman.Teks tulisan  mencapai hingga 140 karakter yang  ditampilkan pada halaman profil pengguna. 

3.      Myspace ; adalah sebuah situs jejaring sosial yang  paling populer di Amerika Serikat pada tahun  2006. MySpace mempekerjakan 1000 karyawan pada bulan Juni 2009.

 4.      Flickr;  adalah  situs web yang popular  untuk berbagi foto pribadi. layanan ini dimanfaatkan oleh banyak blogger sebagai tempat penyimpanan foto.

 5.      Yahoo;  adalah jejaring sosial berdasarkan lokasi yang ditujukan untuk kota-kota di Indonesia. Jejaring sosial ini menggunakan metode berbasis lokasi.

 6.      Friendster ;  adalah situs jejaring sosial pertama di internet.  Situs web ini dulunya digunakan untuk berkencan dan mencari tahu tentang acara baru, band, dan hobi. Pengguna dapat berbagi video, foto, pesan dan komentar dengan anggota lain melalui profil dan jaringan mereka. layanan ini juga memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan anggota lain, serta berbagi konten dan media daring dengan anggota tersebut.


9


7.      LinkedIn, Xing dan Ecademy; adalah situs web yang  secara umum digunakan oleh pengguna yang berbisnis dan urusan – urusan yang bersifat professional. Jaringan ini mengajak pengguna untuk membangun jaringan berbasis saling merefer untuk jenis – jenis bisnis yang bisa berhubungan. Kedua jaringan ini bisa berguna untuk membangun koneksi bisnis dan reputasi seseorang di bidang – bidang tertentu.
Jejaring social yang banyak digunakan  oleh jemaat  GKI Imanuel Malawili Aimas adalah facebook. Digunakan oleh kebanyakan Remaja dan pemuda, sebagai jejaring mencari teman facebook,Twitter  dan Skype.
3.4.  Manfaat Jejaring Sosial
Manfaat dari  situs jejaring sosial  adalah  memudahkan kita untuk berinteraksi  dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah dibandingkan menggunakan telepon.  Selain itu, dengan adanya situs jejaring sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat.
3.5.  Dampak Positif dan Negatif   Berjejaring Sosial

         3.5.1.   Nilai Positif.
Jaringan Informasi lewat internet  sangat jauh manfaat-nya secara positif bagi manusia pada umumnya  dan  khusus  warga jemaat  GKI Imanuel Malawili Aimas,  tidak bisa hidup tanpa informasi. Sebab  itu berbagai jejaring   sosial atau TI  perlu di ketahui, dikenal  dan digunakan  dengan  baik  oleh  warga jemaat.  
Adapun nilai positif  berjejaring sosial, sebagai  berikut :
·         Segala peristiwa  yang terjadi diberbagai  belahan  dunia ini dapat disaksikan   atau diketahui dengan cepat oleh warga jemaat. TI dengan medianya dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayaknya melihat apa yang terjadi di luar (media  massa sebagai Window on events and experience)
·         Komunikasi  dari jarak jauh dapat disampaikan dan diterima  dengan cepat dalam waktu yang singkat. (Media massa sebagai filter atau gatekeeper yang menyeleksi berbagai hal untuk disikapi).
·         Mempertemukan orang yang berjauhan secara dekat dalam berkomunikasi.
(media massa sebagai sparing partner komunikasi yang  memungkinkan
terjadinya komunikasi yang interaktif).


10


·         Membangun hubungan berteman  dalam transaksi perusahaan atau perseorangan untuk kepentingan bisnis. (Informasi menjadi kekayaan yang sangat menentukan dalam pergaulan antarmanusia).
·         Mempermudah penyelesaian tugas-tugas atau pekerjaan. (Media massa sebagai guide, penunjuk jalan atau interpreter yang mampu menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai ketidakpastian atau alternative yang beragam)
·         Memberi informasi tentang  lowongan kerja baru.(Media massa sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai informasi dan ide-ide kepada khalayak  sehingga memungkinkan terjadinya tanggapan atau umpan balik). 
3.5.2.       Nilai  Negatif.
Unsur negative dalam  berjejaring  sosial atau internet. Saya temukan  dalam kehidupan  warga  jemaat, sebagai  berikut :
·         Merusak moral  dan etika  kehidupan  warga jemaat. (Anak, Remaja, Pemuda, Bapak dan ibu).
·         Memberi  kemungkinan-kemungkinan  akan keretakan dalam  keluarga  (Kehangatan kasih menjadi renggang digantikan dengan kekerasan dalam rumah tangga/KDRT).
·         Mengganggu  posisi  keuangan keluarga bila dihadirkan dalam keluarga.
·         Kebohongan menjadi sesuatu yang dianggap biasa-biasa saja dalam kehidupan sehari-hari.
·         Pornografi
·         Media provokasi
·         Pelanggaran Hak cipta.





11


BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1.     Paparan Data Hasil Survey dan Pengolahannya.
Untuk mengetahui dampak Internet dan jejaring sosial bagi jemaat,penulis mengkhususkan pada  keluarga-keluarga Kristen,  sebab sering terjadi miss dalam keluarga akibat internet  dan jejaring  social.  Metode  yang penulis gunakan  adalah penyebaran Quesioner dan wawancara.
4.1.1.      Quesioner  
Quesoner ini dibuat sebagai  tujuan untuk mengetahui     apakah   dengan  berjejaring social dapat mengganggu hubungan suami istri dalam     keluarga   Kristen ?.
Quesioner  ini  terdiri  10  pertanyaan,  dibuat  dan  dibagi  kepada 25  responden yang dipilih dari 12  orang  bapak dan 13 orang ibu rumah tangga.   Quesioner  dibagi    pada  hari minggu, 02 Juni  dan ditarik kembali pada tanggal 6 Juni 2013.  Dan semua quesioner  dikembalikan. Hasil survey dan pengolahannya sebagai berikut :
  
a)      Untuk mengetahui sejauhmana  tingkat pemahaman warga jemaat dan keluarga-keluarga Kristen tentang  pentingnya sebuah informasi. Pada pertanyaan no.1,2 & 3.


1.       Benarkah kata orang, sebuah informasi itu penting ?                    25       0
2.       Apakah anda membutuhkan media informasi ?                             25       0
3.       Bila sehari anda tidak berakses internet, apakah anda                 
 merasa rugi ?                                                                                  18      7


Dari hasil survey, maka :memang informasi itu sangat penting sifatnya   untuk diketahui  oleh  keluarga-keluarga  Kristen. Terlihat dalam jawaban responden,  pada  pertanyaan no.1,  dimana 25 orang menjawab bahwa sebuah informasi itu penting. Sebab itu jawaban pada  pertanyaan no. 2 adalah mereka membutuhkan media informasi (Radio,Televisi, Telepon,Handpone, computer,laptop dan internet). Dan bila  media informasi itu tidak digunakan untuk mengakses informmasi maka akan dianggap terisolir. Terlihat dalam jawaban responden atas pertanyaan no. 3, bahwa 18 orang merasa rugi bila sehari saja tidak berakses internet. Sedangkan  7 orang merasa  tidak  terganggu bila tidak berakses internet. Ke-7 orang ini mengakui sebuah informasi itu penting, tetapi kurang suka untuk berakses internet, mengirim pesan/membagi informasi kepada teman atau keluarga lain.





12

b). Untuk  mengetahui sejauhmana hubungan dengan teman dan keluarga ketika berjejaring social. Pada pertanyaan no 4,5,6 & 7.


04.           Apakah anda memiliki hubungan teman lewat internet?        21      4
05.           Dengan berjejaring social  sering menimbulkan konflik
      dalam Keluarga ?                                                                     21      4   
06.           Jejaring sosial dapat menimbulkan kecanduan bagi          
      yang melakukannnya!                                                          21     4
07.           Apakah ada teman  anda  yang suka iseng lalu   
      memasukan   gambar-gambar porno ?                                 14     11


Untuk mengetahui sejauhmana  hubungan dengan teman dan  keluarga ketika berjejaring social.  Pada pertanyaan no.4, terdapat  21 responden menjawab, dengan internet mereka memiliki banyak teman. Sedangkan 4 responden menjawab tidak. Ke-4 responden ini  takut  memberi  respon untuk menerima teman baru lewat internet (Facebook,dll), takut mengganggu hubungan  dalam  keluarga. Menurut mereka  bahwa banyak terjadi KDRT karena pengaruhnya internet.  Dalam pertanyaan  no. 5, terdapat  21  responden   menjawab bahwa internet telah merusak hubungan suami-istri. Sementara  4 responden menjawab tidak, sebab 4 responden ini merasa bahwa hubungan keluarga mereka berada dalam hubungan yang baik-baik saja tidak terganggu dengan model situs web apapun.
Pada pertanyaan no. 6, terdapat  4 responden yang menjawab tidak kecanduan internet (tidak melakukan jejaring social), sedangkan 21 responden  mengaku kecanduan  melakukan internet. Apalagi kalau ada teman yang iseng memasukan gambar-gambar porno, maka akses internet lewat jejaring social semakin seru.  Seperti  pada pertanyaan no.7, terdapat  14  responden yang menjawab dalam berjejaring social, ada teman yang memasukan gambar-gambar porno. Sementara 11  responden tidak mau berakses  pesan-pesan porno.

c).  Untuk  mengetahui manfaat  jejaring social dalam pertemanan tentang hal  kerohanian. Pada pertanyaan  no. 8,9 & 10.


08.   Dengan berjejaring social maka waktu ibadah sering                            
 terbaikan ?                                                                                        25     0
09.   Dengan situs jejaring social, membuat seseorang
 sering tidak memiliki   banyak waktu di rumah bersama                15    10
 keluarga ?
10.   Apakah anda juga sering mengomentari status teman
 anda dengan mengutip ayat-ayat dalam alkitab ?                           19     6


Manfaat jejaring social dalam hubungan kerohanian. Dan dari hasil survey menunjukkan bahwa  zaman internet  ini membuat sehingga banyak orang sudah mulai mengabaikan waktu-waktu ibadah. Pada pertanyaan no.8, terlihat semua responden (25 orang), menjawab bahwa dengan berjejaring social maka  hari, waktu atau  jam ibadah tidak lagi diperhatikan. Selian itu, dengan berjejaring   social, membuat  seseorang  tidak  lagi  memiliki  banyak    waktu

            13
dengan keluarga. Sebagaimana dalam pertanyaan  no. 9, terdapat 15 responden mengaku  bahwa dengan asik berinternet (berfecebook, dll) membuat tidak ada  waktu bersama keluarga, berdoa bersama, makan bersama, rekreasi ke pantai bersama, dan lainnya. Sementara  10 responden menjawab bahwa berjejaring social tidak menjauhkan kebersamaan dalam keluarga. Sekalipun sibuk tetapi harus  sempatkan waktu untuk kumpul bersama  keluarga. Suatu kebiasaan yang dibangun dalam keluarga karena ditolong dengan adanya ayat-ayat alkitab yang dikirim oleh teman-teman sehingga membangun hubungan
dalam keluarga itu harus diprioritaskan terutama hubungan suami istri haruslah dipelihara dengan baik.   
Dalam pertanyaan no.10, terdapat 19 responden yang sering saling membagi ayat alkitab yang menguatkan untuk tetap membangun hubungan yang baik  dengan keluarga dan teman-teman. Sedangkan 6 responden dengan jujur menjawab bahwa mereka tidak saling membagi ayat-ayat  alkitab  kepada teman-teman.     

4.1.2.      Wawancara.

            Dari ke-25  respondeng  yang telah mengisi questioner, penulis memilih  5 orang untuk diwawancarai, terdiri dari  3 orang bapak dan 2 orang ibu   yang   dianggap  selalu memberikan kontribusi  bagi pelayanan dalam jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas. Adapun  muatan  pertanyaannya  berkisar pada  pemanfaatan multimedia dalam pelayanan  gereja. Bagaimana kesan anda  tentang pemanfaatan   power-point  yang digunakan selama ini dalam ibadah-ibadah minggu didalam gereja ?.
Dari  kelima orang yang diwawancarai, komentarnya sama mirip, namun  alasannya  berbeda-beda.
1.     Saya melihat   nilai pelayanan bertambah ketika system power-poin  digunakan pada ibadah-ibadah minggu dalam gereja. Namun bila saja aliran  listrik padam  di saat ibadah berlangsung, tentu ibadah tidak seru dan tidak penuh hikmah. ( ujar TT, sesepuh jemaat).

2.     Saya senang dengan penggunaan power-poin,tetapi orang-orang tua yang penglihatannya  tidak jauh, tidak  bisa membaca tulisan dengan baik.(ujar Mj.Wm)

3.     Power-poin itu bagus. Sebab dengan power-poin, ibadah semakin hidup. Tetapi system itu akan memanjakan anggota jemaat, sebab yang kegereja tidak membawa serta  alkitab dan nyanyian mazmur-rohani.( ujar grj.I.Th)

4.     Alangkah baiknya disiapkan satu atau dua orang pemuda, mengikuti training computer/laptop supaya ada penambahan tenaga yang siap stanbay. Sebab kalau yang satu tenaga ini berhalangan maka ibadah tidak bisa didukung dengan powerpoin.(ujar Ibu MSS).

5.     Saya takjub dan merasa terkesan dengan pemanfaatan laptop sebagai media yang memberi isi bagi sebuah ibadah. Jemaat tidak ngantuk tetapi mata selalu terbuka lebar-lebar sampai ibadah selesai. Apa lagi bila poin-poin khotbah diberikan maka lebih membuat jemaat semakin bergairah lagi. (ujar  ibu. NK)
14     

4.2.            Analisa terhadap hasil survey/penelitian.

            Media  massa membawa pengaruh yang begitu pesat  bagi keluarga-keluarga Kristen  dan menggantikan  nilai-nilai kepribadian atau nilai tradisional  dengan nilai media. Seperti misalnya nilai tradisional  berdoa bersama yang merupakan komunikasi religius” digantikan dengan nilai media “duduk nonton tv bersama” , “waktu bermeditasi  pribadi kepada Tuhan, digantikan dengan  berkomunikasi handphone dengan teman berjam-jam”.
          Berdasarkan  hasil  survey di atas,  ada responden yang mengaku bahwa berjejaring social tidak menjauhkan kebersamaan dalam keluarga, sekalipun sibuk tetapi harus sempatkan waktu untuk kumpul bersama keluarga. Menurut penulis, inilah hal positif yang harus disambut baik. Dimana ada keluarga-keluarga  yang  ditolong dengan adanya ayat-ayat alkitab yang dikirim  oleh teman-teman sehingga tetap membangun hubungan dalam keluarga. Hal ini penting untuk diprioritaskan terutama hubungan suami istri haruslah dipelihara dengan baik. Keluarga sebagai lembaga penting yang berperan  dalam pembentukan nilai.
          Di simpulkan di sini  bahwa Internet sangat penting dalam hidup keluarga-keluarga Kristen dan jemaat. peneliti  merasa pesimis  bahwa kedudukan keluarga Kristen  akan digantikan oleh media. Orang tua dan anak mempunyai alat media komunikasinya sendiri-sendiri. Keluarga  sebagai salah satu unit di dalam masyarakat  yang  terpengaruh  oleh gaya hidup atau nilai-nilai yang dipromosikan lewat berbagai media komunikasi.
           Dalam berjejaring sosial  yang  menghadirkan  pula dampak,  dapat menimbulkan kecanduan, sebab  mereka sering melupakan janji, bahkan lalai  berdoa  dan beribadah karena larut dalam berjejaring sosial dan sulit sekali memutuskan hubungan internet.
          Bagian ini mengaspirasi penulis sebagai seorang konselor  yang bertanggung-jawab atas kehidupan jemaat khususnya jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas klasis Sorong, agar memberi konseling kepada  warga jemaat dan setiap keluarga Kristen yang bermasalah dalam berjejaring social sehingga dapat menempatkan dan menggunakan berbagai media komunikasi  secara positif   guna memelihara  hubungan dalam keluarga masing-masing. Oleh sebab itu penulis berada pada sebuah prinsip “Jangan memaksa berubah tetapi fasilitasi kesempatan untuk berubah”. Dengan melihat karakter jemaat yang terbuka terhadap sebuah perubahan  yang positif, maka cepat atau lambat keluarga Kristen dalam jemaat akan mengetahui pemanfaatan multimedia yang sebenarnya.



 15

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN-USUL

5.1.            Kesimpulan
Gereja  bertumbuh  dan  berkembang  di  tengah-tengah  persaingan  yang  mempengaruhi  pertumbuhan  iman  warga  jemaat.  sehingga  dengan pro aktif    gereja   ikut   mencari  solusi   demi   mejawab  dan  merubah  kondisi   yang  mempengaruhi  tatanan   kehidupan warga gereja. Sekaligus merupakan  peluang dan  kesempatan   bagi  gereja  untuk  melakukan  transformasi  terhadap  model  pelayanan  dalam gereja.
Sebuah  keluarga Kristen merupakan basis  transformasi, dunia akan menuju kearah transformasi yang positif ditentukan oleh perubahan sebuah keluarga. Demikian pula kekuatan dalam jemaat GKI Imanuel Malawili Aimas Klasis Sorong ditentukan oleh keluarga  Kristen. Seorang ayah akan menjadi imam dalam keluarga, seorang istri akan menjadi istri yang bijak dalam keluarga dan anak-anak akan menjadi anak-anak yang soleh. Inilah yang dirindukan oleh sipemazmur dalam Mazmur 1:1-6 & 128 :1-6. Sebab itu pemahaman tentang pemanfaatan multimedia dalam pelayanan gereja haruslah dimulai dari keluarga-keluarga  Kristen.
5.2.            Saran-Usul
1.      Keluarga  merupakan komunitas kecil yang menentukan suatu perubahan secara positif. Sebab itu jejaring social  dalam pertemanan hendaklah kita tujuhkan kepada keluarga-keluarga Kristen dengan saling membagi pesan-pesan rohani untuk mengkokohkan hubungan antar keluarga.
2.      Jejaring social hendaklah dimulai dari pribadi seorang pelayan kepada keluarga-keluarga Kristen dalam jemaat, sebagai sebuah tindakan pastoral lewat  media komunikasi.
3.      Dengan demikian baik pelayan maupun anggota-anggota keluarga  sama-sama memanfaatkan media komunikasi untuk kepentingan dan kemuliaan bagi nama Tuhan. Karena dari Tuhanlah segala sesuatu itu ada.

 


16


DAFTAR PUSTAKA

1.      Handiwidjojo.W. “Masyarakat Informasi dalam bahan kuliah Pemanfaatan Multimedia untuk pelayanan gereja”. Yogyakarta. 2012
2.      Handiwidjojo.W. “Pengenalan Teknologi Informasi dalam Bahan Kuliah Pemanfaatan Multimedia”. Yogyakarta, 2012.
3.      Handiwidjojo.W.  “Agama dan teknologi dalam bahan kuliah Pemanfaatan Multimedia untuk pelayanan gereja, Yogyakarta, 2012
4.      Iswarahadi (2003). “Beriman dengan Bermedia.Antologi Komunikasi
            Yogyakarta: Kanisius.
5.      Kristiyanto Eddy (2010). “Spritualitas Sosial:Suatu Kajian Kontekstual
Yogyakarta :Kanisius.
6.      Agusyanto Ruddy (2007). “Jaringan Sosial dalam Organisasi
Jakarta :PT Raja Grafindo Persada.
7.      Tumanggor Rusmin,et al. (2010). “Ilmu Sosial dan Budaya Dasar”
Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
8.      Barata (2003). “Dasar-dasar Pelayanan Prima”
Jakarta: PT Elex Media Komputindo
9.      Simamora (2006).”Misi Kemanusiaan dan Globalisasi”
Bandung: Ink media
10.  Yambeyapdi (2010). “Perspektif Global
Jayapura:Lap Prog.Stud pend. Sej. Jur.IPS. FKIP Uncen
11.  Fernando Tambunan Face Book Salahkah.suatu tinjauan etika Kristen, Artikel diambil dari internet, http://pemudaypdpa.blogspot.com

 






















17







    

                 Lamp: Quesioner




        No    Pertanyaan                                                                                        Jawaban

                       25 Responden

                                                                                                                                         Ya       Tidak

01.      Benarkah  kata orang, sebuah informasi itu penting  ?               25          0

02.     Apakah anda membutuhkan media informasi ?                            25          0 

03.     Bila dalam sehari anda tidak berakses internet,                            18         7

   Apakah anda merasa rugi ?

04.     Apakah anda memiliki hubungan teman lewat internet?             25          0

05.      Dengan berjejaring social  sering menimbulkan konflik

   dalam Keluarga ?                                                                                 23          2

06.     Jejaring sosial dapat menimbulkan kecanduan bagi           

    yang melakukannnya!                                                                                                  21         4

07.      Apakah ada teman  kantor yang suka iseng lalu   

    memasukan   gambar-gambar porno?                                                                        14         11

    Dengan berjejaring social maka waktu ibadah              

08.     sering  terabaikan ?                                                                            25          0

09.     Dengan  situs  jejaring  social,membuat seseorng

   sering  tidak memiliki  banyak waktu di rumah                                                       15         10

                            bersama  keluarga  ?

10.       Apakah anda juga sering mengomentari status

     teman anda dengan mengutip ayat-ayat dalam                                                       19         6

                              Alkitab ?



































18